Kemacetan Lalu Lintas dan Penyebabnya
Kemacetan lalu lintas masih menjadi polemik di Indonesia yang belum terselesaikan hingga detik ini. Terutama untuk di kota-kota besar.
Kemacetan biasanya terjadi lantaran menumpuknya kendaraan di satu titik yang melebihi kapasitas jalan. Akhirnya, lalu lintas pun macet dan aktivitas tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya.
Umumnya, kemacetan itu terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk seperti ibu kota atau kota besar lainnya. Paling banyak terjadi di titik-titik seperti pasar, persimpangan jalur kereta api, terminal, sekolah, dan persimpangan lampu lalu lintas.
Meski pemerintah sudah melakukan banyak hal, tetapi kemacetan masih terjadi hingga sekarang. Lantas, apa sesungguhnya penyebab kemacetan lalu lintas itu? Mari simak ulasannya.
1. Keadaan lingkungan
Faktor pertama yang dapat mempengaruhi terjadinya kemacetan ialah keadaan lingkungan seperti cuaca atau bencana alam.
Terjadinya hujan, kabut, banjir, bahkan hingga adanya badai dapat menghentikan perjalanan para pengemudi. Efeknya, kemacetan pun terjadi.
Terkadang, ketika hujan lebat turun, pera pengemudi akan lebih lambat dalam mengemudikan mobil dan berhati-hati. Efeknya, kendaraan di belakangnya pun akan melakukan hal yang sama. Maka, di titik persimpangan lampu merah bisa terjadi kemacetan meski tidak begitu panjang.
2. Adanya faktor mekanis
Terkadang, kemacetan lalu lintas juga terjadi lantaran adanya faktor mekanis yang terjadi di jalan. Biasanya ini akan berefek ketika ada satu kendaraan yang berhenti di jalan menanjak atau tengah jalan.
Kerusakan mekanis ini bisa terjadi akibat faktor internal dan eksternal. Untuk faktor eksternal seperti ban bocor lantaran terkena paku di jalan sehingga kendaraan harus berhenti di pinggir dan lalu lintas pun sedikit terganggu. Terlebih ketika yang berhenti adalah truk besar.
Faktor internal bisa berupa mesin yang mengalami kerusakan sehingga membutuhkan waktu lama untuk penanganannya. Bahkan, harus menunggu tim bengkel untuk datang dulu. Dengan demikian, kemacetan tidak akan terelakkan.
3. Infrastruktur jalan
Secara berkala, pemerintah daerah akan melakukan perbaikan pada infrastruktur jalan. Memperbaiki jalan-jalan yang rusak atau membangun infrastruktur baru untuk mencegah terjadinya kemacetan di masa mendatang.
Pada saat terjadinya perbaikan infrastruktur pada bahu jalan inilah, kemacetan lebih sering terjadi. Pasalnya, jalan jadi lebih sempit dari yang seharusnya. Belum lagi, kendaraan yang melewati jalan tersebut tidak berkurang, bahkan cenderung bertambah.
Selain itu, keadaan infrastruktur jalan yang tidak sesuai juga bisa menjadi alasan terjadinya kemacetan. Misal, infrastruktur dibangun hanya cukup untuk dilalui satu arah, tetapi digunakan untuk dua arah. Alhasil, ketika jumlah kendaraan bertambah banyak, kemacetan tidak akan terhindarkan lagi.
Dampak dari Kemacetan
Dampak dari kemacetan pada lalu lintas ialah:
- Banyak waktu yang terbuang sia-sia di jalan lantaran harus menunggu kemacetan mereda. Bahkan, untuk di titik-titik tertentu atau di daerah besar, kemacetan bisa terjadi berjam-jam.
- Polusi udara yang dapat merusak lingkungan. Lantaran terlalu banyak kendaraan yang menumpuk di satu titik dalam satu waktu secara terus menerus.
- Aktivitas warga menjadi terganggu. Kebisingan lantaran banyak klakson yang dibunyikan sewaktu terjadi kemacetan, mesin yang terus bekerja dapat mengganggu kenyamanan warga kota yang tinggal di sekitar lokasi kemacetan.
Usai mengetahui penyebab kemacetan lalu lintas dan dampaknya, kini saatnya untuk bersama-sama mencari solusi agar kemacetan tidak semakin parah. Dengan begitu, warga pun akan merasa lebih nyaman dan aktivitas dapat berjalan dengan lancar.
Itulah dia berbagai penyebab dari kemacetan yang akan sangat mengganggu. Usahakan kendaraan yang digunakan sehari-hari berada dalam kondisi yang baik dengan selalu melakukan service mobil secara berkala di bengkel resmi Suzuki dikarenakan terdapat teknisi andal dan berpengalaman. Kunjungi website di https://suzukijambi.co.id/ untuk menjadwalkan booking service yang sesuai dengan keinginan anda.